Kasih Tak Sampai

Teruntuk sahabatku tercinta...

Pertemuanku dengan kalian memanglah tak terhindarkan.
Pertemuan singkat yang membawaku ke kehidupan yang sebenarnya.
Namun menjadi pertemuan singkat yang juga sangat menyakitkan pada akhirnya.

Tuhan, sungguh aku sangat berterimakasih atas kebesaran-Mu mempertemukanku dengan mereka.
Tapi Tuhan, mengapa keindahan yang kau ciptakan begitu cepat berubah menjadi mafia dalam kehidupanku.

Sahabat...
Begitu berartinya kalian dalam hidupku.
Begitu besarnya peran yang kalian mainkan dalam sandiwaraku.
Sandiwara kehidupan.

Begitu banyak yang kalian ajarkan.
Bagaimana bersikap.
Bagaimana mengatasi masalah.
Bagaimana mencintai dan menghargai.
Dan bagaimana-bagaimana yang lain, yang tak dapat ku definisikan hanya melalui kata-kata.

Selalu kuingat bagaimana kita bercanda dan tertawa.
Bagaimana kita membagi segala isi otak kita.
Bagaimana kita melakukan hal-hal bodoh nan tolol namun begitu mengasyikan.
Bagaimana kita bermimpi dan membelah segala kemustahilan dunia.

Hanya kurang dari setahun kebersamaan kita berjalan.
Kini, kita telah hancur karena keegoisan satu sama lain.
Kini, kita saling mengecewakan satu sama lain.
Tanpa adanya komunikasi yang jelas untuk mengatasinya.

Sahabat...
Aku merindukan masa-masa itu.
Masa-masa indah saat kita bersama.
Masa-masa yang penuh akan makna.

Tak rindukah kalian?
Tak inginkah kalian seperti dulu?
Sepertinya percuma saja, berbagai hal yang kulakukan tak akan merubah keadaan yang telah lebur saat ini.

Waktu berlalu begitu cepat, dan membunuh segalanya.
Namun, aku berterimakasih pada waktu.
Karena dengan ini, aku bisa jauh mengenal kalian.
Walau dengan cara yang sangat menyakitkan.

Mungkin hanya aku yang merasakan hal ini.
Karena hanya aku yang menganggap kalian sahabat.
Oh sakitnya, saat kalian tak membalas anggapanku tersebut.

Karena yang kurasakan di masa putih abu ini adalah serba pertama.
Terimakasih telah memberikan pengalaman yang serba pertama tersebut untukku.

Aku tahu disetiap pertemuan pastilah ada perpisahan.
Namun bukan perpisahan seperti ini yang aku harapkan.
Bukan perpisahan yang begitu menyakitkan, namun perpisahan yang menyatukan.

Kini kutahu waktu kita telah habis dengan sadisnya.
Maaf atas segala kebodohanku.
Aku hanya ingin mengungkapkan, jika "AKU SAYANG KALIAN"
Dan apapun yang terjadi sekarang, aku tidaklah peduli.
Karena KALIAN AKAN SELALU MEMPUNYAI TEMPAT YANG SPESIAL DI HATIKU.

Biarlah segala inginku akan kalian menjadi "Kasih Tak Sampai".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please give me some advice :)