Iya kan?

Sahabat itu keluarga. Iya, walau bukan keluarga yang berhubungan darah. Karena mereka (seharusnya) ada saat senang dan sedih. Iya kan? Atau cuma gue yang berpikiran seperti itu? Hehe

Entah emang kepribadian gua yang tertutup untuk memulai hubungan baru dengan teman yang baru atau emang gue sendiri yang menutupnya. Pertemanan yang mengasyikan dan berkesan dengan yang ada di lingkungan baru. Tapi gue gak bisa. Karena entah kenapa gue tetep pengen sahabat gue jadi yang bener-bener sahabat, jadi orang terdekat dan ada saat saling membutuhkan.

Tapi mungkin harapan gue terlalu tinggi. Apa yang gue inginkan itu salah ya? Sepertinya iya.

Karena saat gue butuhin support, gue bener-bener merasa sendiri. Dan di sisi lain gue liat sahabat gue bener-bener enjoy dengan temen-temennya yang sekarang. Atau gue yang emang ngga menyenangkan?

Sepertinya itu cuma perasaan gue aja. Iya kan? Gue ngga seharusnya kayak gini kan? Ngga seharusnya kecewa dan gue salah kalau masih berpikiram seperti di atas. Ya, gue juga harus seneng dan tetep support gimana pun keadaannya. Biarkan mereka bebas dan justru harus mencari teman sebanyak-banyaknya. Jangan saling membatasi. Iya kan?

Dan itu artinya gue juga harus memulai hubungan pertemanan uang juga membuat gue bahagia. Iya kan?

Semoga iya. Aamiin :)

Ya Allah, jangan biarkan hati ini diselimuti oleh berbagai penyakit hati. Aamiin..

Depok, 23-01-2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please give me some advice :)